MANAJEMEN
KURIKULUM
A.
Pengertian
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
Untuk memahami arti dari manajemen kurikulum dan
pembelajaran, sebaiknya kita uraikan dulu makna dari masing-masing kata, yakni
“manajemen”, “Kurikulum” dan “pembelajaran”.
Manajemen adalah suatu proses social yang berkenaan
dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia dan sumber-sumber
lainnya, menggunakan metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Kurikulum
adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah)
bagi siswa.
Pembelajaran adalah proses edukatif antara pendidik
dan peserta didik. Dalam hal ini pengertian manajemen kurikulum
setidaknya meliputi:
1.
Manajemen
kurikulum dan program pembelajaran mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian kurikulum.
2.
Manajemen
kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian
tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha, meningkatkan kualitas
interaksi belajar mengajar.
3.
Manajemen
kurikulum adalah sebagai suatu system pengelolaan kurikulum yang kooperatif,
komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian
kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai
dengan konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang di berikan pada lembaga
pendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan
memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi
pendidikan atau sekolah tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah
ditetapkan.
Hubungan sekolah dengan masyarakat perlu dikelola
secara produktif agar masyarakat memiliki sekolah. Sehingga terbentuk program
sekolah dengan masyarakat untuk mewujudkan program-program sekolah. Dengan
demikian keterlibatan masyarakat dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar
dapat memahami, membantu dan mengontrol implemetasi kurikulum, sehingga lembaga
pendidikan atau sekolah lain dituntut kooperatif juga mampu mandiri dalam
mengidentifikasi kebutuhan kurikulum, mendesain kurikulum, menentukan rioritas
kurikulum, melaksanaan pembelajaran, menilai kurikulum, mengendalikan serta
melaporkan sumber dan hasil kurikulum baik kepada masyarakat maupun pada
pemerintah.
B.
Ruang
Lingkup Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
Untuk menjelaskan ruang lingkup manajenem kurikulum,
harus di beri batasan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kurikulum itu.
Kurikulum sendiri dapat dipahami dengan arti sempit dan arti luas.
Kurikulum dalam arti sempit adalah jadwal pelajaran.
Sedangkan dalam arti luas, kurikulum adalah semua pengalaman yang diberikan
oleh lembaga pendidikan kepada anak didik selama mengikutipendidikan.
Dengan membedakan penertian-pengertian kurikulum
seperti ini akan berakibat pila ruang lingkup manajemennya. Jika yang diikuti
pengertian kurikulum dalam arti yang sempit, maka ruang lingkup manajemen
kurikulum hanya menyangkut usaha dalam rangka melancarkan pelaksanaan jadwal
pelajaran. Tetapi jika yang dianut pengertian kurikulum dalam arti luas, maka
ruang lingkup manajemen bukan hanya dibatasi dalam ruang kelas, tetapi
menyangkut pula kegiatan pengelolaan di luar kelas. Bahkan di luar sekolah
(asalkan masih diprogramkan oleh sekolah) yang terarah pada efektifitas
pelaksanaan kurikulum.
Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah kegiatan
kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan antara
kurikulum nasional (standar kompetensi/ kompetensi dasar) dengan kebutuhan
daerah dan kondidsi sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebur
merupakan kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun dengan
lingkungan.
C.
Prinsip
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
Prinsip dan fungsi yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan manajemen kurikulum adalah beberapa hal sebagai berikut:
1.
Produktivitas, hasil yang
akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus
dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum. Pertimbangan bagaimana peserta didik
dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi
sasaran dalam manajemen kurik\ulum.
2.
Demokratisasi, pelaksanaan
manajemen kurikulum harus berasaskan pada demokrasi yang menempatkan pengelola,
pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas
dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
3.
Kooperatif, untuk
memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu
adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
4.
Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan
efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum, sehingga kegiatan
manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga
dan waktu yang relative singkat.
5.
Mengarahkan, visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses manajemen kurikulum harus
dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi dan tujuan kurikulum.
Selain prinsip-prinsip tersebut juga perlu
mempertimbangkan kebijaksanaan pemerintah maupun Departemen Pendidikan
Nasional, seperti UUSPN No. 20 tahun 2003, kurikulum pola nasional, pedoman
penyelenggaraan program, kebijaksanaan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah,
kebijaksanaan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), keputusan
peraturan pemerintah yang berhubungan dengan lembaga pendidikan atau jenjang /
jenis sekolah yang bersangkutan.
Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen
kurikulum untuk memberikan hasil kurikulum yang lebih efektif, efesien dan
optimal dalam memdayakan berbagai sumber maupun komponen kurikulum.
D.
Fungsi
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
1.
Meningkatkan
efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun
komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan
efektif.
2.
Meningkatakan
keadilan (equity) dan kesempatan pada
siswa untuk mencapai hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat di
capai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakulrikuler,tetapi juga
perlu melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara integritas
dalam mencapai tujuan kurikulum.
3.
Meningkatkan
relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik
maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola secara
efektifdapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan
peserta didik maupun lingkungan sekitar.
4.
Meningkatkan
efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran, dengan pengelolaan kurikulum yang professional, efektif dan
terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa
dalam belajar.
5.
Meningkatkan
efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran selalu
dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan
dengan pelaksanaan pembalajaran. Dengan demikian ketidak sesuaian antara desain
dengan implementasi dapat dihindarkan. Disamping itu, guru maupun siswa selalu
termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efesien, karena
adanya dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan
kurikulum.
6.
Meningkatakan
partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum, kurikulum yang
dikelola secara professional akan melibatkan masyarakat khususnya dalam mengisi
bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan ciri khas dan kebutuhan
pembangunan daerah setempat.
Kesimpulan
1.
Manajemen
kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian
tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha, meningkatkan kualitas
interaksi belajar mengajar.
2.
Ruang
lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah
kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan
antara kurikulum nasional (standar kompetensi/ kompetensi dasar) dengan
kebutuhan daerah dan kondidsi sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum
tersebur merupakan kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun dengan
lingkungan.
3.
Prinsip-prinsip manajemen
kurikulum, yaitu produktivitas, demokratisasi, kooperatif, efektifitas dan
efisiensi, dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan.
4.
Fungsi
manajemen kurikulum, yaitu Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya
kurikulum, Meningkatakan keadilan (equity)
dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal, Meningkatkan
relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik
maupun lingkungan sekitar peserta didik, Meningkatkan efektivitas kinerja guru
maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, Meningkatkan
efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, Meningkatakan partisipasi
masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum.
Semoga bermanfaat....!!!
DAFTAR BACAAN